Jumat, 09 April 2010
Ekspedisi Kon -Tiki di Kawasan Pasifik
Berbicara masalah bagaimana ekspedisi yang dilakukan oleh Kon-Tiki ke Samudra Pasifik pastinya akan membawa kita ke hal yang menyeramkan. Hal ini bukan tanpa alasan untuk diutarakan, berdasarkan beberapa sumber dari internet yang saya baca bahwasannya ekspedisi Kon-Tiki ini merupakan perjalanan yang mendebarkan. Bagaimana tidak dikatakan mendebarkan, Perjalanan Kon-Tiki bersama lima orang awak lainnya ke Samudra Pasifik yang dianggap sangat luas itu menggunakan parahu rakitan yang terbuat dari beberapa kayu. Ekspedisi yang dilakukannya itu pastinya dibutuhkan suatu keberanian yang ekstra dan motivasi yang kuat. Keenam awak kapal rakitan itu memulai ekspedisi dari Callao di Peru pada tanggal 28 April 1947 dan berlabuh di pulau Raroria di Polynesia setelah melakukan perjalanan selama 101 hari.
Di dalam buku yang berjudul “ Kon-Tiki: Menyebrangi Pasifik dengan rakit” Thor Heyerdahl mengisahkan perjalannya bersama kelima awaknya itu. Dalam perjalan itu mereka mengambil kesimpulan bahwasannya apa saja yang telah jatuh ke dalam laut, pastilah tidak dapat diambil kembali. Salah satu dari lima awak kapal rakit yang bernama Herman Watzinger dikatakan dalam buku itu dia kehilangan keseimbangan sehingga ia akhirnya jatuh ke laut. Rakit yang terhempas oleh ombak lautan yang ganas menyulitkan Herman untuk menepi ke rakit itu karena angin yang besar sehingga menjauhkannya dari rakit. Kelima awak yang lain bernusaha membantu tetapi apa daya mereka hanya bisa melihat dengan penuh kebingungan bagaimana caranya menolong rekannya. Mereka berusaha melemparkan pelampung beserta tali, namun kekuatan ombak yang ganas menghempaskan tali itu sehingga menyulitkan Herman untuk mendapatkan tali yang disodorkan temannya itu. Ketika melihat temannya kelalahan menyelamatkan diri, ada salah satu dari temannya yang bernama Knute Haugland yang berani mengambil resiko dengan menyeburkan diri ke laut untuk menyelematkan temannya dengan menggunakan pelampung dan akhirnya dengan cara di giring ke rakit akhirnya Herman selamat dari ganasnya lautan samudra yang luas. Apa yang dilakukan oleh Knute Haugland adalah resiko besar. Ia sendiri dapat tewas oleh gelombang lautan. Tetapi kalau ia tidak mengambil resiko itu, temannya pastilah tenggelam
Cerita di atas adalah sepenggal cerita dari perjalannya Kon-Tiki ketika mengarungi samudra pasifik dan akhirnya dia menemukan gugusan pulau-pulau di sekitar Pasifik. Perjalannya yang panjang dan menyeramkan membawa nama dia dikenal karena ekspedisinya itu. Ekspedisi ini merupakan salah satu ekspedisi yang benar-benar beresiko dan memerlukan nyali yang besar.
Selain hal diatas, ada yang ingin saya paparkan tetapi masih ada hubungan dengan cerita di atas yaitiu mengenai Teori Ras Polynesia yang dicetuskan Thor Heyerdahl bahwa Polynesia tidak dihuni oleh orang dari Asia Tenggara, seperti yang selama ini dipercayai, tetapi dari Amerika. Hipotesa yang dibuat oleh Heyerdahl itu ditanggapi secara dingin, sehingga dia memutuskan untuk menunjukan apa yang dipercayainya itu adalah benar. Heyerdahl melakukan pelayaran pada tahun 1947 bertolak dari Peru dengan enam awak, berlayar menuju Pulau Tuamotu di Polynesia dalam perjalanan yang sekarang dikenal dengan nama Kon-Tiki. Perjalanan yang dilakukannya itu memakan waktu tiga bulan sekaligus perjalananya itu merupakan kesuksesan akademis. Buku yang di tulis Heyerdahl setelah ekspedisi tersebut,” India Amerika di ,Pasifik” mendukung teorinya dengan bahan lengkap yang memberikan kepercayaan terhadap pertanyaannya. Di dalam bukunya Heyerdahl menyatakan bahwa imigran pertama dari Polynesia datang dari Peri pada sekitar tahun 500 AD, dan bahwa gelombang imigran datang dari pantai Barat Laut Amerika Utara dari tahun 1000 hingga 1300 AD.
Untuk mendukung teorinya, Heyerdahl memimpin ekspedisi erkelogi Norwegia menuju Pulau Galapagos pada tahun 1953. Ekspedisi ini menemukan bukti untuk teori Heyerdahl, dalam bentuk brang purbakala peninggalan suku asli India Amerika, mulai dari periode Inca dan pra Inca
Mungkin hanya seperti ini mengenai teori ras Polynesia yang bisa saya paparkan. Mungkin pemamaparan saya kurang lengkap dikarenakan sumber bacaan yang terbatas.
Sumber
"http://www.bethanychurchsydney.org.au/blog/wp-content/themes/glossyblue-1-4/glossyblue-1-4/style.cs
"http://www.norwegia.or.id/misc/rssfeed.aspx?guid={483680C6-02D6-4A8B-870B-BBA4126AF3B7}">
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar