Kamis, 18 Maret 2010

PERJUANGAN K.H.USMAN DHOMIRI

PERANAN K.H. USMAN DHOMIRI DALAM
MEMPERJUANGKAN KEMERDEKAAN
REPUBLIK INDONESIA

Oleh
Deden Wahyudin, S.S

Mungkin banyak orang yang tidak mengenal dengan sosok yang satu ini. Sosok kharismatik yang mempunyai jasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia ini. Sosok ini ialah bermana K.H. Usman Dhomiri. Perjuangannya saya kira tidak akan terlupakan oleh sebagain masyarakat Cimahi yang masih menyimpan memori masa lalu. Perjuangannya melawan penjajah Belanda dibuktikannya dengan tidak bersikap kooperatif ketika dia mendirikan suatu majelis pengajian Tarekat Tijaniyah yang ia pimpin. Dalam hal ini, K.H. Usman Dhomiri sebenarnya sudah memperlihatkan sikap menentang dengan tidak meminta ijin atau menunggu besluit (surat keputusan) dari pihak pemerintah Kolonial Belanda untuk mendirikan majelis pengajian. Kekonsitenannya itu, menjadikan dirinya sebagai sosok yang disegani oleh murid-muridnya. Sosok K.H. Usman Dhomiri yang berkharisma baik karena keilmuan dalam bidang agama, maupun karena keberaniannya dalam menentang pemerintahan Belanda menjadikan dirinya sebagai pemimpin dalam hal spiritual maupun pemimpin dalam artian legal-formal.
Perjuangan K.H. Usman Dhomiri tidak hanya sampai di situ, namun perjuangannya bersambung sampai masa revolusi kemerdekaan Indonesia. Dalam rangka merealisasikan perjuangannya, K.H. Usman Dhomiri membentuk sekaligus memimpinnya secara langsung Laskar Perjuangan Hizbullah. Laskar perjuanganya ini diperkirakan mempunyai anggota kurang lebih 65 orang dengan dipersenjatai dengan golok, kelewang, samurai, dan bambu runcing. Perlawanan Laskar perjuangan yang dinamakan Hisbullah ini sempat bertempur pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia tahun 1946 dengan pihak sekutu dengan NICA- nya. Suatu ketika masyarakat Cimahi digemparkan oleh berita akan diadakannya latihan menembak oleh sekumpulan Tentara NICA yang dipersenjatai oleh Tentara Sekutu pada hari sabtu tanggal 16 Februari 1946. Sebenarnya berita itu hanya sekedar kamuflase saja dari pihak NICA, pada kenyataannya seluruh pasukan NICA yang dipersenjatai lengkap mengadakan serangan serta pengepungan ke daerah pertahanan Hizbullah di lokasi Pesanggrahan depan Masjid Baiturrohkmah Gunung Bohong Cimahi. Oleh karena itu, Tentara NICA mengadakan serangan secara membabi buta, maka terpaksa K.H. Usman Dhomiri memberikan komando untuk mengadakan perlawanan dengan kekuatan senjata yang seadanya. Memang serangan itu merupakan serangan balasan setelah sebelumnya pasukan Hizbullah telah mengadakan serangan ke lokasi Tentara NICA dan Sekutu. Diantara korban serangan tersebut dalah tentara Gurkha yang sedang jaga malam yang tewas di bacok lehernya dan senjatanya dirampas berikut peluru satu megazen.
Dalam serangan balasan NICA dari pihak Hizbullah telah gugur sembilan orang termasuk kepala pasukan Bapak Emed dan wakilnya Bapak Toha. Dalam pertempuran itu Bapak Toha tertembak kakinya, walapun begitu Bapak Toha masih bisa menghabisi tentara NICA dengan samurai yang ia miliki. Semua korban meninggal dari pihak Hizbullah dikuburkan dalam satu lokasi lubang sedalam satu meter tanpa dimadikan, dan dikuburkan berikut pakaiannya. Penguburan korban meninggal dilakukan dengan seadanya itu karena mereka dianggap mati syahid. Setelas selesai pertempuran, tentara NICA membumihanguskan dua rumah rakyat yang mereka anggap sebagai sarang atais markas Hizbullah. Semua korban meninggal itu dikuburkan di lokasi tanah Bapak Endin putra dari Bapak Emed seluas sembilan tumbak. Selanjutnya datang sepucuk surat dari Residen Priangan yang menyatakan turut berduka cita serta belasungkawa atas dasar pengorbanan dan kegigihan dalam membela bangsa dan Negara
Melihat perjuangan Laskar Hizbullah yang dipimpin oleh K.H. Usman Dhomiri ini, sepatutnya kita jangan pura-pura menutup mata untuk melihat bagaimana perjuangan sosok pejuang ini. Ntah hanya berpura-pura tidak tahu atau benar-benar tidak tahu akan sosok pejuang yang satu ini, atau benar-benar tidak mengetahui karena mungkin jarang diekpos. Kalangan sejarawan mungkin banyak yang tidak tertarik untuk menulis biografi orang-orang yang mempunyai jasa dalam perjuangan Indonesia dalam suatu regional tertentu. Mungkin mereka banyak terpokus untuk menulis biografi tokoh-tokoh yang mempunyai jasa perjuangan secara nasional. Mudah-mudahan ini merupakan prasangka yang keliru..

Sumber :
Surat Penryataan Belasungkawa Residen Priangan. 16 Februari 1946
Arsif Kotif Cimahi. 1989
Wawancara dengan Hj. Entang Elyah ( Putri K.H. Usman Dhomiri). 89 tahun

5 komentar:

  1. tulisannya ntar bisa ditambah lagi...penulis sedang mencari data lagi yang lebih akurat

    BalasHapus
  2. Aslmkm. Boleh minta kontak atau alamat Hj. Entang Elyah, untuk wawancara.. terima kasih
    Siro-Tabloid Alhikmah, Jawa Barat
    085223552944

    BalasHapus
  3. Assalammualaikum Wr Wb

    Punten Kang Deden.. Tertarik sama tulisan Kang Deden tentang Usman Dhomiri..

    BalasHapus
  4. Subhaanallaah. Pasti bnyk dari orang Bandung sendiri yang nggak tau akan sejarah ini

    BalasHapus
  5. Subhaanallaah. Pasti bnyk dari orang Bandung sendiri yang nggak tau akan sejarah ini

    BalasHapus